Belajar Seru di Media Sosial




BELAJAR bisa dari mana saja. Buat kamu yang aktif di media sosial, lewat media ini pun banyak ilmu yang bisa diambil, asal tahu gimana caranya. Ngobrol seru bareng teman-teman, reuni habis ketemu akun kawan lama, diskusi dan bertukar pikiran, update status galau, sampai stalking akun media sosial orang lain, kira-kira itulah gambaran umum penggunaan sosial media di kalangan anak muda sekarang. Bagus sih kalau dipakai untuk bersilaturahmi dan berdiskusi.

Tapi kalau terus-terusan update status setiap menit, yang kebetulan ngebaca bisa-bisa terganggu juga dengan kebiasaan kita. Stalking pun sebetulnya bisa dikategorikan pelanggaran privasi orang lain loh. Kalau ketahuan dan orangnya enggak suka, bisa berabetuh. Terus, kecanduan media sosial sampai keterusan, juga enggak baik dari segi kesehatan.

Bayangkan waktu yang terbuang, jam tidur pun berkurang, dan mata jadi cepat lelah. Padahal di media sosial kita bisa meraup banyak ilmu. Belajar enggak hanya bisa dilakukan di kelas dan melalui buku saja. Kita bisa tambah pintar dan kreatif hanya dengan bermodalkan social mediayang kita miliki. Sudah begitu, gratis pula. Well, ada juga sih yang berbayar. Kalau pintar memilih, sebenarnya yang gratisan juga enggak kalah dari yang berbayar.

You Can Learn… Anything!

Berapa banyak akun media sosial yang kamu punya? Hmm… ada Twitter, Facebook, Path, Instagram, sampai YouTube. Wah, banyak banget tuh. Sudah begitu, semua akun media sosialmu juga selalu rutin dicek dan di-update, biar enggak ketinggalan berita. Bayangkan, kalau belajar dari Twitter saja, sudah cukup banyak akun yang fokus membahas bidang ilmu tertentu, seperti bahasa Inggris, fotografi, geologi, dan sebagainya. Belum lagi di YouTubedan Facebook, ada kelas menulis novel, belajar bahasa Jepang, hingga beragam tutorial memasak, bermain musik, sampai tutorial hijab.

Rata-rata mereka ini membagikan ilmunya secara gratis. Eh, tapi penasaran enggak kenapa ada orang yang mau bagi-bagi ilmu lewat media sosial? Gratis lagi. Ada Wahyu Aditya, pendiri dan CEO HelloMotion yang menyebarkan “virus” #BeraniMenggambar di Twitter dan YouTube. Tujuannya agar setiap orang tidak lagi ragu menuangkan gagasannya dalam bentuk gambar.

"Social media dekat dengan sehari-hari dan pengaruhnya cepat. Sejauh ini tanggapan followers pun positif. Saya sempat terkejut kalau ada teman-teman yang curhat dari awalnya enggak suka menggambar sampai senang menggambar," kata Waditya, sapaan akrabnya.

Terbukti, media sosial menjadi wadah yang enggak kalah efektif untuk belajar dan berbagi ilmu. Neno Sofyaniek, penggagas English Tips For You alias @EnglishTips4U pun mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, berbagi ilmu lewat media sosial implikasinya besar.

"Kami ingin bilang, belajar dan bisa berbahasa Inggris itu penting. Saya sendiri sudah merasakan banyak manfaatnya, mengetahui banyak hal, informasi, dan pengetahuan karena bahasa pengantarnya kebanyakan bahasa Inggris. Bertemu orang asing pun jadi lebih percaya diri," kata perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar di Active English Bali ini.

Materi bahasa Inggris yang dikemas secara fundan dekat dengan kehidupan sehari-hari terbukti menarik bagi followersnya yang kini mencapai lebih dari 70 ribu. Salah satu yang aktif mengikutinya ialah Ajeng Fajriani Nurasieta. Mahasiswi Jurusan Sastra Inggris Universitas Brawijaya ini mengaku senang mendapat materi dari @EnglishTips4Ukarena bisa belajar bahasa Inggris dengan cara yang asyik.

"Sesi favoritku ialah #EngGame karena aku bisa mengasah kemampuan, sudah sejauh mana aku menguasai bahasa Inggris," ujarnya.

Belajar Asyik, Internet Sehat

Ternyata dengan belajar lewat internet, khususnya lewat media sosial, teman-teman pun sudah menerapkan pola berinternet sehat, yakni menggunakan internet sebagai sarana belajar dan menambah ilmu pengetahuan.

Bahkan, di beragam media sosial yang notabene hanya sering digunakan untuk "main-main", banyak juga ilmu yang bisa diraup. Gimana enggak asyik tuh? Adapun yang penting nih, jangan lupa untuk tetap berpikir kritis. Lazimnya orang yang sedang menimba ilmu, jangan lupa bertanya dan cek ulang (cross check) fakta yang kurang dipahami.

Selain itu, sering-seringlah berdiskusi dan sharing mengenai materi yang didapat dengan sesama pengguna media sosial lain. Intinya dengan berpikir kritis, kita dapat terhindar dari keragu-raguan. Kemudian tetap gunakan bahasa yang sopan saat bertanya dan hindari topik yang berhubungan dengan SARA untuk menghindari perselisihan.

Enggak mau kan dikenal sebagai biang rusuh alias flamer di jagat dunia maya? Meski begitu, jangan ragu untuk mulai belajar di media sosial. Seperti kata Sarah Caldwell, "Learn everything you can, anytime you can, from anyone you can. There will always come a time when you will be grateful you did." Ilmu yang diperoleh tidak akan sia-sia. Setuju enggak, teman-teman?

Courtesy : Okezone Kampus

Tidak ada komentar