Menulis Membuatku Senang


Sesungguhnya setiap orang bisa menulis. Tidak dibutuhkan bakat luar biasa untuk bisa menulis. Menulis marupakan sebuah keterampilan yang bisa dipelajari. Ada deskripsi, ada definisi, ada teori yang artinya merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Maka, menulis merupakan keterampilan yang bisa dipelajari. Paradigma jika menulis hanya bakat, berkah, atau hanya bisa dilakukan segelintir orang adalah keliru, menurut saya lho.

Saya selalu bilang bahwa menulis itu bukan bakat. Menulis bisa dilakukan oleh semua orang tanpa kecuali. Jika bisa berbicara, maka pasti bisa menulis.

Tips dari saya untuk mengekspresikan diri lewat tulisan:
  • Know your passion and dreams. Saya selalu bersemangat saat menuliskan tentang sesuatu yang saya suka dan menuliskan tentang mimpi saya. Buku saya yang kedua, Je M’appelle Lintang, berisi luapan mimpi-mimpi saya untuk sekolah fashion design di Paris, dan buku itu adalah salah satu buku paling favorite bagi saya dan banyak pembaca.

  • Gali pengalaman di masa lalu. Bicaralah dengan keluarga atau teman lama, minta mereka menceritakan hal-hal mengenai Anda di masa lalu yang mungkin Anda sendiri sudah lupa. Pengalaman dan cerita menarik itu akan bisa menjadi bahan tulisan yang menarik.

  • Amati lingkungan sekitar dari sudut pandang yang berbeda. Belajar untuk lebih peka dan melihat cerita di balik setiap hal yang kita temui. Sesederhana memperhatikan kasir di supermarket. Apakah wajahnya terlihat lelah dan cemberut? Apa yang terjadi di rumahnya tadi malam? Apakah ia bertengkar dengan suaminya? Mungkinkah masalah ekonomi? Kira-kira apa solusinya? Dari sini Anda sudah bisa membuat tulisan yang menarik.

  • Banyak Membaca. Setiap orang memiliki ide atau gagasan sendiri, dan semakin banyak membaca ide dan pemikiran orang lain lewat buku, semakin kaya pula tulisan yang bisa kita hasilkan.

  • Last but not least, inti dari tips menulis itu akhirnya cuma satu: Anda harus mulai menulis. Sekarang juga. Saya selalu membawa laptop ke tempat favorite saya untuk menulis, yaitu di cafe yang tenang dengan sayup-sayup lantunan musik jazz. Tapi bukan berarti, di sela kemacetan lalu lintas Jakarta, saya tidak bisa menulis. Sudah ada smartphone yang memungkinkan kita menuliskan ide-ide di kepala, atau bahkan menuliskan satu artikel penuh, tanpa hambatan.
Courtesy : Republika dan Acer site

Tidak ada komentar